Ini adalah rangkuman perjalanan iman saya. Saya bertumbuh dalam lingkungan yang multi-ras dengan pelbagai agama. Saat saya kecil, saya merasakan kekosongan yang amat dalam dan merindukan arti kehidupan yang lebih baik. Batin saya merasa terbelenggu. Setiap agama yang saya kenal tidak menarik bagi saya, karena saya merasakan bahwa agama itu menyesakkan dan bukannya memerdekakan seseorang itu dari ikatan spiritual.

Saya menemukan bahwa agama adalah praktik dalam bentuk eksternal, lebih banyak munafiknya dari apa adanya. Yang diberitakan adalah rasa takut yang salah, rasa takut yang diciptakan manusia. Saat saya besar dan melanjutkan ke perguruan tinggi, saya pikir akhirnya saya menemukan kemerdekaan dan rumah yang baru, tapi hati saya berkata yang sebaliknya, bahwa saya masih manusia lama yang sama; yang berubah hanya lingkungan. Perubahan yang eksternal dan bukannya internal.

Entah bagaimana, belakangan saya mengenal lebih tentang pribadi yang disebut Yesus. Dalam hati saya, saya tahu bahwa saya telah menemukan suatu sosok yang unik dan spesial. Lewat studi akan Alkitab dan mengenal tentang Yesus, saya mengalami suatu transformasi batiniah. Dalam hati saya, saya melihat kasih Allah SWT lewat manusia yang disebut Yesus ini. Saya bahkan mempunyai pengalaman yang luar biasa akan hadirat Allah SWT lewat Yesus di dalam mimpi-mimpi saya. Suatu pengalaman yang sangat luar biasa yang merupakan titik balik dalam hidup saya.

Jika Anda punya pengalaman ini Anda akan tahu apa yang saya maksudkan; suatu api kasih yang menyala-nyala yang memenuhi kekosongan hati saya secara berkelimpahan. Terdapat suatu kebangkitan rohani, kekuatan untuk mengalahkan dosa di dalam hati saya dan suatu pencurahan kasih kepada orang lain yang tidak pernah saya miliki sebelumnya. Kelihatannya lewat dia saya dapat bertemu dengan Allah SWT.

Nah, saya mau klarifikasi bahwa pada waktu itu saya tidak menganggap Yesus sebagai Allah SWT, sekalipun ini adalah ajaran standar gereja. Namun, di dalam ketidaktahuan saya, saya menerima ajaran ini bersama dengan ajaran buatan manusia tentang doktrin Trinitas, yang saya ketahui sekarang sebagai tidak memiliki bukti-bukti Alkitabiah. Hal ini berlanjutan selama lebih dari 20 tahun. Tapi Allah SWT berbelas kasihan pada saya. Saya melakukan studi yang lebih mendalam akan Tanakh, mulai mempelajari bahasa Ibrani dan Yunani, dua bahasa Alkitab.

Saya juga telah mulai mempelajari Al Quran dan bahasa Arab untuk memahami Al Quran. Terdapat begitu banyak pemahaman yang keliru tentang Nabi Muhammad SAW, tapi segala sesuatu menjadi jelas oleh rahmat Allah SWT. Saya mulai menerima bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad SAW adalah nabi Allah dan memang beban yang sangat berat yang harus dipikul oleh nabi! Pewahyuan diberikan kepadanya untuk mengoreksi kekeliruan dari umat Kitab (Yahudi dan Kristen), bergantung pada konteksnya.

Perjalanan ini sangat kaya, mengalami Allah namun tidak tahu persis siapakah Dia. Lewat studi yang berkelanjutan akan semua Kitab-kitab Suci, saya sekarang tahu nama Allah – Yahweh, nama yang diberikan kepada umat Yahudi.

Seolah-olah berjalan satu lingkaran penuh saya akhirnya kembali ke rumah, ke suatu rumah spiritual. Kitab-kitab Suci selama ini adalah pedoman untuk umat manusia, bahkan pengalaman-pengalaman yang saya alami tidak dapat dijelaskan dengan baik tanpa memahami kebenaran Kitab-kitab Suci. Kiranya Allah SWT yang penuh rahmat dan pengasih, yang adalah Yahweh, memberkati Anda dalam perjalanan Anda, dan melimpahi Anda dengan segala kebenaran yang akan Dia singkapkan bagi Anda.

332 Total Views 2 Views Today