- Sepucuk Surat Tentang At – Taubah
Kalau orang membaca At – Taubah, maka seseorang harus mempertimbangkan satu pertanyaan, “Mengapa saya harus tauba?” Ini melibatkan berurusan dengan masalah dosa. Jika saya tidak berdosa, maka adalah tidak perlu untuk tauba. Adalah tidak mungkin bagi seseorang tidak berdosa sebelumnya. Ini karena kita harus tauba bagi Allah SWT, Dia adalah pencipta kita dan kita bertanggung jawab kepada-Nya dalam segala hal yang telah kita lakukan.
A) Bagaimana pandangan Al-Quran tentang dosa? Apa itu dosa?
- At – Taubah: 3, 5 Allah melihat orang-orang musyrik sebagai orang berdosa.
- Al – Maidah: 33 Mereka yang berperang melawan Allah dan Rasul-Nya dan berusaha untuk membuat kerusakan di muka bumi adalah orang berdosa.
- Al – Anam: 54 Mereka yang melakukan kejahatan karena kejahilan.
- Al – Maidah: 30 Orang yang membunuh karena hawa nafsu.
Ada tentu saja dosa-dosa lainnya seperti mencuri, perzinahan, homoseksual dan sebagainya, yang kita tidak perlu daftar keluar satu per satu. Setidaknya, dari Al-Quran kita dapat melihat bahwa kita memiliki dosa karena semua tindakan dosa ini.
Hal berikutnya yang harus kita pertimbangkan adalah bagaimana berurusan dengan dosa? Orang perlu berurusan dengan dosa hanya ketika mereka melihat dosa mereka sendiri. Jika tidak, mereka tidak akan tahu bahwa mereka harus berurusan dengan dosa mereka. Jika mereka melihat dosa mereka namun tidak mau berurusan dengan dosa, ini akan menjadi masalah lain dan kita tidak akan membahas tentang ini sekarang.
B) Bagaimana Allah SWT membantu kita menyadari dosa kita ketika berhadapan dengannya?
- Al – Maidah: 31 Allah mengutus seekor burung gagak untuk menunjukkan kepada orang ini bahwa ia telah berdosa karena membunuh saudaranya, maka ia mulai menyadari dan mulai menyesal.
- Al – Araf: 174 Allah menjelaskan Ayat-ayat agar manusia dapat kembali (ke jalan yang benar).
At – Taubah: 3, Huud: 90, Az – Zukhruf: 28 Allah meminta orang-orang untuk bertobat melalui Rasul-rasul-Nya. - At – Taubah: 126 Ayat-ayat sebelum dan sesudah adalah berbicara tentang tujuan Allah menguji manusia sehingga mereka akan datang untuk menyadari kebenaran dan bertobat. Namun, respon dari orang-orang di sini adalah seperti bahwa mereka tidak bertobat. Kita bisa melihat dari sini akan ada dua jenis hasil ketika Allah mewahyukan Surah-Nya kepada kita: orang yang beriman pasti akan meningkat dalam iman dan mereka bersukacita, orang-orang tidak percaya akan menambah kekafiran kepada kekafiran mereka. Hasil yang berbeda tergantung pada bagaimana kita respon kepada Allah SWT.
- Ar – Rum: 41, As – Sajdah: 21, Az – Zukhruf: 48 Karena dosa, Allah mengijinkan azab terjadi kepada kita, agar kita mampu melihat dan mengakui dosa-dosa kita kepada-Nya. Jika kita benar-benar bertobat, Dia akan membantu kita untuk melepaskan diri dari azab yang lebih besar pada hari kiamat di masa depan. Oleh karena itu, orang yang beriman, setiap kali mereka menghadapi azab, mereka harus datang kepada Allah dan memeriksa diri mereka sendiri. Apakah ada sesuatu yang mereka harus mengaku kepada Tuhan?
- Al – Araf: 143 Ketika Musa melihat kemuliaan Allah, dia juga pada saat yang sama melihat dosanya sendiri dan dengan demikian mengaku kepada Allah. Kita bisa melihat dari sini: terdapat suatu signifikansi yang besar tentang: apakah atau tidak seseorang dapat mengakui dosanya kepada Allah dan apakah orang tersebut dapat melihat kemuliaan Allah.
- Az – Zumar: 27 Allah telah menjelaskan dalam Al- Quran ini untuk manusia dari setiap perumpamaan supaya mereka menerima pelajaran. ‘Menerima pelajaran’ di sini memiliki arti ‘ingat’, ‘menjaga mata kita terbuka’. Dari sini kita bisa melihat bahwa Al-Quran mengajar kita untuk merenungkan lebih sering dan mulai menyadari supaya mengakui dosa kita kepada Allah SWT.
- Sad: 29, Ad – Dukhan: 58 Allah menggunakan Al-Quran di mana Dia mudahkan Al-Quran untuk orang-orang, berharap bahwa mereka akan mendapat pelajaran (menjadi benar).
Dari Surah-surah di atas, kita dapat melihat bahwa seseorang dapat mengaku dosa kepada Allah SWT setelah ia telah berdosa. Ini merupakan bantuan kasih karunia dari Allah SWT. Allah SWT telah melakukan banyak pekerjaan untuk kita; pertama, Dia membantu kita untuk bisa melihat dosa-dosa kita sendiri sehingga kita dapat mengaku kepada-Nya. Jadi, kita tahu bahwa Allah yang kita mengikuti adalah yang paling penyayang dan penuh belas kasihan. Dia tidak hanya menuntun kita untuk mengaku dosa kita, Dia juga menerima pengakuan kita dan terus memberi kita kesempatan untuk bertobat.
C) Mari kita lanjutkan untuk memahami Allah SWT yang paling penyayang dan penuh belas kasihan sehingga kita akan meningkatkan iman kita kepada-Nya dan berbalik kepada-Nya.
- Ghafir: 40 Allah kami adalah Maha Kuasa dan mengetahui segala hal, Pengampun dosa, Penerima pertobatan dan Allah pembalasan.
- At – Taubah: 3, 5, 11, 74 Dosa kaum musyrikin adalah yang paling serius dalam Al-Quran. Bagaimana kita tahu? Muslim bisa membunuh orang-orang musyrik setiap kali Muslim melihat mereka setelah bulan-bulan haram sudah berakhir. Namun, jika orang-orang musyrik mengaku dosa mereka kepada Allah, maka umat Islam harus memanggil mereka saudara, dosa-dosa mereka akan diampuni. Di sini kita bisa melihat kebaikan Allah SWT terhadap orang-orang berdosa.
- At – Taubah: 117, 118 Allah memberi jalan keluar kepada mereka yang putus asa karena melihat dosa-dosa mereka sendiri. Dia memungkinkan mereka untuk bertobat dan menerima mereka.
Dari Surah-surah di atas, itu membuktikan bahwa kebaikan Allah SWT sangat kaya. Dia menunjukkan pemahaman dan simpati untuk manusia dan mempunyai belas kasihan terhadap mereka.
D) Karena Allah SWT begitu baik, maka tidak akan ada tanggal kedaluwarsa untuk pertobatan kita? Al-Quran memberitahu kita: TIDAK
- Al – Ahqaf: 27 Sebelum Allah membinasakan sesuatu kota, Dia berulang kali akan mengirim tanda-tanda-Nya kepada manusia supaya mereka akan berpaling ke jalan yang benar. Orang akan harus menghadapi kehancuran jika mereka tidak mendengarkan.
- Fatir: 37 Orang-orang ini sudah dalam api neraka. Allah SWT telah memberi mereka hidup cukup lama supaya mereka akan berbalik ke jalan yang benar. Namun, mereka tidak merebut peluang dan tidak ada kesempatan lagi setelah mereka mati. Jadi, kita harus bertobat kepada Allah SWT sementara kita masih hidup; kita harus menghargai ketika Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk bertobat. Jangan menunda karena kita tidak tahu apakah ada besok untuk kita.
E) Apa jenis manusia dan pertobatan yang Allah SWT akan terima?
- At – Taubah: 117, 118 Orang-orang yang menyesal secara mendalam dari lubuk hati mereka dan dengan demikian meminta pengampunan dari Allah.
- At – Tahreem: 8 Mereka yang berpaling kepada Allah dalam pertobatan yang tulus.
- An – Nisa: 17 Allah akan mengampuni mereka yang melakukan kejahatan dalam kejahilan dan bertobat dengan segera setelah mereka menyadarinya.
- Al – Isra: 25 Mereka yang melakukan perbuatan baik, Allah senantiasa akan menerima pertobatan mereka. Dari sini kita dapat melihat pertobatan itu bukan hanya satu kali tapi itu adalah suatu proses karena tidak mungkin bagi orang-orang yang melakukan perbuatan baik untuk berbuat dosa secara sengaja.
Dari Surah-surah di atas, kita dapat mengetahui apakah pertobatan kita diterima oleh Allah SWT. Ini tergantung pada sikap kita pada saat pertobatan; apakah itu tulus, sangat menyesal, membenci kejahatan/dosa, dan bertekad untuk berpaling dari dosa. Allah SWT senang hati menerima pertobatan semacam ini.
F) Pertobatan yang tidak diterima Allah SWT.
- An – Nisa: 18 Mereka yang bertahan dalam perbuatan jahat mereka sampai ajal mendekati mereka, saat itu hanya bertobat.
- Al – e-Imran: 90 Mereka yang berulang kali kafir.
G) Bagaimana orang yang bertobat kepada Allah SWT?
- Al – Furqan: 70-76 Mereka yang bertobat dan setelah itu berubah menjadi orang yang baru, mereka selalu berpaling kepada Allah, tidak ada kepalsuan dalam hidup mereka, mereka juga jauh terpisah dari perbuatan jahat, mereka takut dan menghormati Allah. Mereka selalu berdoa kepada Tuhan, ada hubungan yang hidup di antara mereka dan Allah. Bagi mereka, bantuan Allah adalah sangat nyata dan mereka mengenal Allah dengan baik.
- Hud: 75 Ibrahim adalah penyayang, dia juga bertobat kepada Allah. Dari sini, kita melihat bahwa terdapat hubungan erat di antara bertobat dan memiliki kasih sayang Allah. Jelas, orang yang selalu bertobat kepada Allah akan berulang kali mengalami penerimaan Tuhan. Jauh di dalam hati mereka, mereka akan menemukan bahwa kasih sayang dan belas kasihan Allah adalah sangat berharga dan nyata bagi mereka, anugerah pengampunan dari Allah begitu besar. Kemudian mereka akan mengerti kasih sayang dan belas kasihan Allah dan akan mengembangkan kualitas ini dalam hidup mereka pada akhirnya. Jadi, ketika mereka melihat orang lain sedang dihukum karena dosa, mereka akan memohon bagi mereka.
Di atas adalah pemahaman sederhana saya mengenai At – Taubah; terdapat banyak kekurangan, maka saya menyambut baik nasihat Anda dan berharap untuk bertukar pengalaman dengan Anda.