………kelanjutan dari ‘Kehidupan terbalik (1) 2:2-16’
Kami telah melihat di <Quran> Surah 2: 2-16 bahwa manusia dibagi menjadi tiga kategori, yaitu beriman, kafir dan munafik. Marilah kita pertama lihat bagaimana Allah memperlakukan mereka.
Tipe pertama adalah orang beriman. Dari Surah 2: 5, kita tahu bahwa mereka dituntun oleh Allah. [Catatan 1]
Surah 2: 5 Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhan dan mereka yang akan berhasil.
Tipe kedua adalah orang kafir. Surah 2: 7 menunjukkan bahwa hati mereka dipaterikan oleh Allah.
Surah 2:6-7 Bahwa buat orang yang tidak beriman,…………….Allah telah memasang pateri di hati, di pendengaran dan di mata mereka – dengan sehelai tabir…..
Apa artinya dari ‘memateri hati manusia’? Pada kenyataannya, ‘hati’ seperti yang disebutkan dalam Al-Quran digunakan untuk mengamati dunia spiritual [Catatan 2]. Kita menggunakan mata kita untuk melihat dunia materi, kita juga memiliki hati untuk melihat dunia spiritual. Surah 45: 23 dan 7: 186 menyebutkan bahwa jika manusia bersikeras melakukan hal-hal sesuai dengan hawa nafsu mereka, Allah akan memateri hati mereka, dan mereka tidak akan menerima bimbingan dari Allah dan adalah antara yang disesatkan, kemudian Allah akan membiarkan mereka terombang-ambing dalam dosa.
Surah 45: 23 …… orang yang mempertuhan hawa nafsunya dan Allah membiarkannya sesat padahal ia tahu, dan Ia pun memateri pendengaran dan hatinya (pengertiannya), dan dipasang-Nya penutup di matanya? Maka siapakah yang akan membimbingnya setelah Allah (membiarkannya sesat)?…..
Surah 7: 186 Barang siapa disesatkan Allah ia tidak akan mendapat petunjuk; dan dibiarkan-Nya terombang-ambing dalam kesesatan.
Anda akan menemukan bahwa Surah 7: 186 dan 2: 15 menguraikan hal yang sama: ‘membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan’ [Catatan 3]. Sebelumnya, kita mempelajari Surah 2: 15 -16 yang merupakan kesudahan bagi orang-orang munafik. Di sini dapat dilihat bahwa perlakuan Allah untuk orang-orang munafik dan kafir adalah sama; hati mereka dipateri. Akibatnya, Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam dosa.
Surah 2: 15 …..dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan
Kenapa Allah ‘membiarkan’ mereka terombang-ambing dalam dosa?
Di Filipina, ada tempat pembuangan sampah raksasa di pinggiran Manila; ia mencakup area yang luas, menumpuk sejumlah besar sampah. Sampah dibakar dari waktu ke waktu setiap hari, memancarkan sejumlah besar asap. Orang menamakannya Smokey Mountain, dan ia juga disebut Gunung Sampah (Garbage Mountain).
Pada waktu itu, Pemerintah Filipina tidak bisa membayar biaya pembangunan insinerator, dengan demikian hanya mengumumkan larangan penggunaan insinerator, dan semua bahan limbah dipendam; untuk menghemat biaya transportasi, tempat pembuangan sampah ditetapkan di daerah perkotaan terdekat .
Meskipun bau yang busuk dan kondisi yang tidak higienis dari Gunung Sampah, ia masih menarik sejumlah besar penduduk miskin. Ada suatu masa ketika gunung itu dihuni oleh lebih dari 25,000 penghuni. Pada tahun 2000, karena hujan deras, sampah yang menumpuk di Gunung Sampah tiba-tiba runtuh dan menenggelamkan kawasan kumuh yang berdekatan mengakibatkan setidaknya 9 korban tewas, 36 orang hilang, 20 lainnya luka-luka.
Tempat itu tidak hanya menjadi terkenal secara internasional, ia juga menjadi penghinaan nasional kepada Filipina. Pemerintah berupaya untuk mengelola daerah kumuh, berulang kali memperingatkan penghuni yang tinggal di dekatnya untuk meninggalkan daerah itu karena tempat pembuangan sampah menimbulkan ancaman bagi kesehatan dan keselamatan penghuni kawasan kumuh. Pemerintah berencana menghabiskan 650 juta dolar AS untuk memindahkan sampah ke tempat yang jauh dari ibu kota Manila. Pemerintah juga berjanji untuk membangun bangunan perumahan untuk memukimkan kembali penghuni dari daerah itu. Di daerah perumahan, akan ada perpustakaan, pusat pelatihan, pusat perawatan anak dll
Apakah Anda tahu bagaimana penghuni menjawab ketika Presiden Fidel Ramos mengumumkan rencana ini? Banyak dari mereka menentang ini bersama-sama. Mobilisasi penduduk untuk pindah benar-benar bertemu dengan resistensi yang besar. Polisi anti huru-hara dikerahkan. Ada bentrokan besar, menyebabkan satu korban tewas dan dua puluh luka-luka.
Barangkali Anda mungkin berpikir bahwa mereka tidak biasa. Lingkungan gunung sampah adalah kotor dan berbau busuk, belatung berada di mana-mana, kapan saja bisa runtuh dan kapan saja bisa terbakar, namun orang-orang miskin tidak bersedia untuk meninggalkan. Sebenarnya, alasannya sangat mudah. Setiap hari, gunung sampah menyediakan mereka dengan pasokan tak berujung dari kertas limbah, besi tua, botol kaca yang mereka bisa mengumpulkan dan menjual sesuka hati. Ada yang bahkan berpikir bahwa ini adalah ‘gunung harta’. Tidak peduli bagaimana pemerintah memikirkan bagi mereka, mereka tidak bersyukur. Terlepas dari apa yang direncanakan untuk mereka, mereka tidak bersedia untuk pindah. Akhirnya, pemerintah membiarkan mereka tinggal di gunung sampah agar mereka terus menjalani kehidupan mereka di sana.
Ini serupa dengan situasi yang disebutkan dalam Surah 2: 6, tidak peduli bagaimana Allah mengingatkan orang-orang kafir, mereka tidak bersedia untuk meninggalkan gaya hidup inheren mereka. Ini adalah karena hati mereka telah dipateri, hal-hal rohani menjadi tidak praktis bagi mereka. Kehidupan sekarang ini hanya apa yang mereka miliki. Allah hanya bisa ‘membiarkan’ mereka dalam kehidupan sekarang.
Surah 2: 6 ……buat mereka sama saja kauperingatkan mereka atau tidak kauperingatkan, mereka tidak akan beriman.
Tentu saja, seperti yang disebutkan dalam Surah 11:15-16 bahwa jika mereka berusaha untuk mengejar kenikmatan materi, mereka akan mendapatkan beberapa dalam kehidupan sekarang. Namun, seperti yang diuraikan dalam Surah 3:178 mereka tidak bisa lepas dari konsekuensi dosa-dosa orang lain atau mereka sendiri.
Surah 11: 15-16 Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan daya tariknya, Kami berikan balasan atas pekerjaaan mereka dan mereka tidak akan dirugikan karenanya. Mereka itulah yang di akhirat hanya akan mendapat api, dan segala yang dikerjakan di dunia tiada berguna dan sia-sialah segala yang perbuatannya.
Surah 3: 178….….penangguhan yang Kami berikan kepada mereka supaya bertambah besar dosa mereka………
Mari kita bandingkan perbedaan antara percaya dan kafir. Surah 2:16 menggambarkan bahwa orang-orang munafik telah ‘menukar petunjuk dengan kesesatan’. Ketika kami memeriksa Al-Quran, kami bisa menemukan dua jenis ‘pertukaran’. Tipe pertama adalah ‘pertukaran’ kehidupan sekarang dan jenis lainnya adalah ‘pertukaran’ rohani.
Surah 2: 16 Mereka yang menukar petunjuk dengan kesesatan:…………..
‘Pertukaran’ kehidupan sekarang berarti menukar kehidupan akhirat untuk kehidupan dunia (Surah 2: 86), menukar petunjuk untuk kesesatan (Surah 2: 16, 2: 175, 4: 44), menukar ayat-ayat Allah untuk harga murah (Surah 2: 41, 2: 79, 2: 174, 3: 77, 3: 187, 5: 44, 9: 9) dan menukar keimanan untuk kekafiran (Surah 3: 177).
Namun, ‘pertukaran’ rohani berarti menukar jiwa dan raga untuk taman (surga) (Surah 9:111), menukar kehidupan dunia untuk akhirat (Surah 4: 74), menukar diri seseorang untuk keridaan Allah (Surah 2: 207), dan tidak menukar ayat-ayat Allah dengan harga murah (Surah 3: 199). ‘Pertukaran’ rohani sangat berkontras dengan ‘pertukaran’ duniawi.
Sebenarnya, ketika hati manusia dipateri, ia akan kehilangan kepuasan spiritual kemudian; hatinya menjadi kosong. Untuk mengisi kekosongan ini, manusia akan mencoba untuk menemukan segala macam hal di dunia materi sebagai kompensasi. Pada waktu yang sama, hati manusia, pikiran dan nilai-nilai akan terbalik. Hal ini dijelaskan dalam Surah 3: 181 dan 5: 64, orang kafir berpikir bahwa mereka kaya dan Pencipta miskin dan kikir. Tidak mengherankan saat ini banyak orang suka mengeluh terhadap surga dan menyalahkan orang lain, mereka berpikir bahwa Tuhan tidak adil kepada mereka.
Surah 3: 181 Allah telah mendengar ucapan orang yang mengatakan bahwa Allah miskin dan kamilah yang kaya…….
Surah 5: 64 ……”Tangan Allah terbelenggu.” Terbelenggulah tangan mereka. Mereka terkutuk karena perkataannya. Tidak, bahkan tangan Allah terbuka;……..
Dengan demikian, beriman kepada Allah adalah bahwa lewat petunjuk Allah, hati dan pikiran kita dibalikkan 180 derajat berlawanan dengan praktik umum dunia, dari pengejaran kehidupan duniawi kepada pengejaran akhirat, dari egosentris kepada berpusat pada Allah, berbalik dari memuaskan diri untuk menyenangkan Allah.
___________________________________________________________________
[Catatan 1]Surah 2:5 ………….. mendapat petunjuk dari Tuhan ……….. ‘petunjuk’ dalam teks asli bahasa Arab adalah هدي, yang berarti ‘untuk membimbing’.
[Catatan 2]Dalam Islam, ‘hati’ (rohaniah, bukan jasmaniah) adalah alat pancaindera untuk spiritualitas dan pengetahuan metafisik. Al-Quran mengatakan, “Pikiran dan hati (Nabi) tidak berdusta tentang apa yang dilihatnya.” (Najm 53: 11), ini mengacu pada wahyu yang diterima oleh nabi lewat hati. Bahkan, Allah menyebutkan hal ini dalam bagian yang berbeda dalam Al-Quran: “Tidakkah mereka mau mengembara di muka bumi ini, sehingga hati (dan pikiran) mereka dapat memahami, dan telinga mereka dapat mendengar? Bukanlah mata mereka yang buta, melainkan hati mereka yang di dalam dada.”(Hajj 22: 46);(2: 9-10; 2: 74; 8: 24 , 26: 88-89; 48: 4; 83: 14 dll), kata ‘hati’ dan sinonimnya muncul dalam Al-Quran untuk lebih dari seratus kali.
[Catatan 3]Dalam Al- Quran, ada tiga kata yang digunakan oleh Allah untuk menggambarkan tentang Allah menyerahkan manusia kepada dosa:
- ‘memperpanjang’, dalam teks asli bahasa Arab adalah مدد, surah yang terkait dalam Al-Quran adalah 2: 15, 19: 75, 7:202
- ‘menangguh’ dalam teks asli bahasa Arab adalah ملي , ia juga berarti ‘menunda’, surah terkait dalam Al-Quran adalah 3: 178, 7: 182-183, 13: 32, 22: 44, 22: 48, 68: 44-45
- ‘membiarkan’, dalam teks asli bahasa Arab adalah وذر, surah terkait dalam Al-Quran adalah 6: 70, 6: 91, 6: 110, 7: 186, 10: 11, 15: 3, 21: 89, 23: 54, 43 : 83, 52: 45, 70: 42.
Semua ayat Al-Quran bersumber dari Teks, Terjemahan dan Tafsir Quran 30 Juz oleh Abdullah Yusuf Ali (Terjemahan bahasa Indonesia oleh Ali Audah), dengan ucapan terima kasih.