Sebelum kami memulai soal korban sebagai kelanjutan dari artikel sebelumnya, kami ingin menghabiskan beberapa waktu tentang soal dosa – kuasa dan kesalahan dosa. Masalah dengan banyak orang adalah berpikir bahwa setelah mereka mengaku beriman kepada Allah / Yahweh baik lewat kepercayaan mereka dalam agama Kristen atau Islam atau Yudaisme, mereka siap memiliki kekuatan untuk mengalahkan dosa namun banyak perasaan kecewa bagi mereka, mereka segera menemukan bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk menolak godaan dan akhirnya, menyerah pada dosa. Bisakah hati Anda tetap suci? Mereka yang memiliki pengalaman mereka sendiri tahu bahwa kesucian hati adalah cara untuk memiliki komunikasi dengan Allah / Yahweh karena ini adalah satu prinsip rohaniah sangat penting dari ajaran Al-Masih, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah/Yahweh”. Namun, kecuali seseorang senang hanya menjadi orang percaya nominal, hanya mengikuti ritual agama, ia akan tidak mungkin terganggu oleh soal baik mengalahkan dosa atau dikalahkan oleh dosa. Dosa milik cara hidup yang lama dan tidak ada hubungannya dengan Allah / Yahweh yang Kudus atau kehidupan yang Ia inginkan bagi orang percaya. Hanya ketika kita dibebaskan dari cara hidup yang lama, kita bisa memperoleh kebebasan. Tapi kenapa orang mengaku percaya pada Allah / Yahweh masih menyerah pada godaan dosa seperti orang tidak percaya? Bagi sebagian orang, mereka bahkan tidak dapat menemukan kekuatan untuk berdoa atau meminta pengampunan dari Allah / Yahweh. Selain itu, orang yang telah melakukan dosa serius sebelum ia menjadi orang percaya mungkin dihantui / kewalahan dengan rasa bersalah dari dosa masa lalu yang dilakukan dan tidak memiliki kepastian pengampunan, maka tidak ada kesucian hati. Adakalanya kesalahan dosa akan menghantui mereka dan mengingatkan mereka bahwa mereka tidak layak menerima pengampunan, sehingga melumpuhkan mereka dalam iman mereka. Ini semakin membuka jalan bagi iblis untuk menyerangnya.
Apakah ini pengalaman Anda? Jika iya, apakah Anda pernah bertanya, “Saya pikir bahwa saya percaya tapi mengapa saya selalu menyerah pada dosa misalnya menerima suap, berbohong, mencuri, kebanggaan / kesombongan tidak terkendali, kemarahan yang tidak terkontrol, perzinaan / hubungan seksual, dll.” Ini adalah realitas dan fakta: lama dahulu, saya bertemu seorang insinyur perminyakan yang adalah seorang Muslim, ia ditugaskan kerja di luar negeri dan ia berulang kali mengatakan padaku tentang petualangan seksualnya dengan beberapa pelacur yang ia tidak punya masalah dengan dan di rumah, ia menikah dan punya anak-anak. Sungguh menyakitkan bagiku mendengar itu dan ia berbagi kesemua ini dengan penuh kebanggaan akan pencapaiannya. Jadi, apakah Anda memiliki pengalaman bertempur dengan dosa atau sudah menjadi gaya hidup Anda menyerah pada dosa sehingga Anda telah menjadi kebal? Jika Anda memiliki perasaan pergumulan, itu lebih baik daripada menjadi kebal. Setidaknya, Anda tahu ada sesuatu yang tidak benar dalam hidup Anda dan Anda tidak memiliki kedamaian. Contoh lainnya adalah bahwa saya secara pribadi telah melihat orang-orang percaya menjadi mudah tersinggung dan lekas gusar pada bulan Ramadhan di mana puasa seharusnya menundukkan daging. Jadi, apa salahnya dengan orang Muslim seperti itu? Apakah ini rencana Allah / Yahweh bagi orang-orang percaya-Nya untuk bertempur melawan si jahat setiap hari tapi memberi mereka tiada jaminan akan kemenangan dan sebagian orang bahkan menggunakan alasan bahwa adalah kehendak Allah / Yahweh mereka tidak bisa mengalahkan dosa. Atau seperti umat Katolik, mereka pergi ke kamar pengakuan dosa dan keesokan harinyamereka melakukan hal yang sama lagi. Jika ini adalah jenis Muslim atau orang percaya yang saya diseru untuk menjadi, maka saya orang paling malang dari semua. Saya harus hidup setiap hari tanpa kepastian yang saya akan diselamatkan pada hari terakhir. Sungguh aneh bahwa kata-kata iblis di Surah 17: 62 “…pasti akan kupengaruhi (لَأَحْتَنِكَنَّ)keturunannya – kecuali beberapa orang!” hanya muncul sekali dalam Al-Quran. Mempertimbangkan sedemikian besar kepentingan dalam pernyataan ini tapi hanya muncul sekali, seolah-olah Allah ingin melihat mana orang-orang percaya yang memiliki mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar, untuk memperhatikan dan berada di antara beberapa yang akan diselamatkan. Bahkan, kata-kata yang sama telah digunakan oleh Isa Al-Masih dalam Injil tapi diungkapkan dalam cara yang berbeda seperti dalam Matius 7: 13, 14 13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; 14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Lukas 13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Tidak diragukan hanya beberapa akan diselamatkan di hari-hari terakhir tapi apakah Anda tidak ingin berada di antara beberapa yang akan diselamatkan? Mempertimbangkan jumlah orang yang mengaku percaya (yaitu Kristen / Muslim / Yahudi) kepada Allah / Yahweh kini yang bisa total hingga 4 milyar dari jumlah penduduk dunia 7 milyar, bagaimana ini bisa dianggap sebagai beberapa? Ironisnya, kami memiliki sebuah negara yang terdiri dari umat Islam yang begitu bersemangat untuk mengkonversi siapa saja masuk Islam seolah-olah mereka sedang bermain permainan angka dan tak usah dikatakan lagi dengan umat Kristen juga. Barangkali sebagian besar dari beberapa milyar ini berpikir bahwa mereka di antara beberapa yang diselamatkan hanya karena mereka menyangka mereka telah beriman kepada Allah dan mereka akan masuk surga. Apakah karena pesan dari Injil dan Al- Quran tidak cukup jelas atau orang memilih untuk hidup dalam perilaku menipu diri.
Dikarenakan kuasa dosa dan cara kerjanya untuk menghancurkan keturunan Adam, kita membutuhkan kuasa yang lebih besar untuk menangani dosa. Dosa adalah kegelapan; Allah / Yahweh yang kudus membutuhkan sesuatu atau barangkali seseorang yang bebas dari dosa seperti hewan dipersembahkan untuk korban-korban penghapus dosa dan penebus salah adalah tanpa cela apapun.Kesemua ini dipersembahkan sebagai korban sembelihan untuk memerdekakan penyembah-penyembah dari kesalahan dosa dan perbudakan dosa. Tidak ada yang Allah telah, sedang dan akan lakukan adalah tanpa signifikansi.Sistem pengorbanan seperti yang disebutkan dalam Taurat adalah institusi ilahi dan merupakan bayangan dari apa yang harus datang. Untuk para penyembah jaman itu, ia memiliki efek pada iman dan hati nurani mereka tapi tidak sempurna karena efeknya hanya sementara. Alih-alih hewan korban sembelihan tidak bercela, Allah akan mempersiapkan untuk kita korban yang sempurna untuk membebaskan manusia yang hidup di bawah perbudakan dan kesalahan dosa sekali saja untuk selama-lamanya.Singkatnya, Allah yang kudus membutuhkan tiada yang kurang dari sempurna sebagai tujuan untuk membebaskan kita dari kuasa dosa. Siapakah yang akan menjadi korban yang sempurna ini?Allah Yang Maha Mengetahui dalam rencana-Nya telah memilih korban-Nya yang sempurna. Kami akan berusaha untuk mencari tahu dari Kitab-kitab Suci yakni Al-Quran, Taurat dan Injil; semuanya merupakan firman Allah /Yahweh.
Dalam artikel kami sebelumnya tentang ‘Surah 4: 157 yang disalahpahami’ “Dan karena perkataan mereka: “Kami telah membunuh Isa Almasih putra Maryam, Utusan Allah” – padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi demikianlah ditampakkan kepada mereka. Dan mereka yang berselisih pendapat selalu dalam keraguan mengenai itu, tanpa didasari suatu pengetahuan selain dengan perkiraan saja, dan yang mereka bunuh tidak meyakinkan: -, kami telah menunjukkan dari Al-Quran bahwa orang-orang Yahudi memiliki sejarah menganiaya dan membunuh para nabi dan rasul Allah sebagaimana disebutkan dengan jelas di surah-surah 2:61, 87; 3: 181, 4: 155. Pada kenyataannya dalam Surah 2: 87, setelah berbicara tentang nabi Isa diberi bukti-bukti yang nyata dan diperkuat dengan Rohulkudus, ini diikuti dengan pembunuhan para utusan dan sebagian mereka dipanggil pendusta yang sudah memberi kita ide jenis perlakuan yang diterima Isa dari para pemimpin Yahudi pada ketika itu. Meskipun orang-orang Yahudi bukan orang-orang yang membunuh Isa sebagaimana tercantum dalam Surah 4: 157 dimana persoalan tersebut telah kami menangani, ini tidak berarti bahwa Isa tidak mati sama sekali.Dalam ‘Surah 4: 157 yang disalahpahami (4), kami mempelajari kata شبه shubbiha diterjemahkan sebagai’ ditampakkan’, kami menyimpulkan bahwa adalah dibuat seperti / dibuat mirip Al-Masih disalibkan dan dibunuh kepada mereka karena kematiannya hanya bersifat sementara karena ia diangkat/dibangkitkan oleh Allah.Persis kematiannya bersifat sementara bahwa kami hanya bisa berkata yang ia tampak / terlihat seperti telah dibunuh; ia hanya mengalami suatu kemiripan kematian. Dalam Surah 4: 158 Tetapi Allah telah mengangkatnya ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana; – di mana kami juga telah menangani, bahwa tidak ada keraguan bahwa Isa telah diangkat atau dibangkitkan dari kematian oleh Allah kepada diri-Nya. Dengan membangkitkan atau mengangkat Isa kepada diri-Nya, Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (Surah 4: 158). Di sini, tidak ada unsur penipuan dibandingkan dengan mereka yang bersikeras bahwa Isa digantikan oleh orang lain di kayu salib. Pikirkan baik-baik, kalau Isa dianugerahkan kuasa untuk memberikan hidup kepada burung yang terbuat dari tanah liat dengan menghembuskan roh ke dalamnya, menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang buta sejak lahir dan penderita penyakit kusta dengan izin Allah (Surah 5: 110), apakah itu tugas yang sulit bagi Allah untuk membangkitkan Isa dari kematian?
Selain itu Surah 5: 17 berbunyi sebagai berikut:
Sungguh kafir orang yang mengatakan bahwa Allah ialah Almasih putra Maryam. Katakanlah: “Siapakah yang mampu merintangi kehendak Allah jika Ia hendak membinasakan Almasih putra Maryam dan ibunya dan siapa saja yang ada di bumi ini semua. Milik Allah kerajaan langit dan bumi dan segala yang ada di antaranya. Ia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Allah berkuasa atas segalanya.
Dengan kata lain, ia memang menyatakan bahwa Isa bukanlah Allah / Yahweh dan tambahan pula, tidak hanya Isa bukanlah Allah tapi Allah bisa menghancurkan nabi Isa jika Ia ingin melakukannya. Ianya hanya menyatakan fakta bahwa perkara ini telah dilakukan. Dengan menghancurkan Isa pertama-tama dan membangkitkan ia kemudian; ini hanya akan menunjukkan kekuasaan dan kebijaksanaan Allah sebagaimana disebutkan dalam Surah 4: 158.
Yang paling penting, ini adalah kata-kata Isa Al-Masih dalam Surah 19: 33 yang mengesahkan kematiannya
وَالسَّلاَمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
“Salam sejahtera bagiku, tatkala aku dilahirkan, tatkala aku mati dan tatkala aku dibangkitkan hidup kembali.”
Hal yang sama juga disebutkan tentang Yohanes Pembaptis (nabi Yahya) di Surah 19:15.
وَسَلاَمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّ
“Salam sejahtera baginya, tatkala ia dilahirkan, tatkala ia mati dan tatkala ia dibangkitkan hidup kembali.”
Yohanes Pembaptis memang dibunuh oleh orangnya sendiri dan wafat. Maka paralelisme ini merupakan konfirmasi akan kematian Isa; satu-satunya perbedaan adalah bahwa kematiannya tidak dalam arti permanen.
Selain itu, Surah 3: 55 & 56 berbunyi Perhatikanlah! Allah berfirman: “Hai Isa! Sesungguhnya, Aku akan menyebabkan engkau mati, dan akan meninggikan engkau kepada-Ku, dan membersihkan engkau dari [kehadiran] mereka yang bertekad menyangkal kebenaran; dan Aku akan menempatkan mereka yang mengikuti engkau [jauh] di atas mereka yang bertekad menyangkal kebenaran, sampai Hari Kebangkitan. Akhirnya, kepada-Ku kalian semua harus kembali, dan Aku akan menjadi hakim antara kamu berkaitan dengan semua yang kamu terbiasa berbeda. Dan bagi mereka yang bertekad menyangkal kebenaran, Aku akan membuat mereka menderita penderitaan parah di dunia ini dan di kehidupan yang akan datang, dan mereka tidak memiliki satu pun untuk menolong mereka; (Diterjemahkan dari ‘The Message of the Quran’ oleh Muhammad Asad).
Terjemahan harfiah dari ayat ini adalah sebagai berikut (menurut openburhan.com):
When God said: “You Jesus I am, I am making you die and raising you to Me and purifying you from those who disbelieved, and making those who followed you above those who disbelieved to the Resurrection Day, then to Me (is) your return, so I judge/rule between you in what, you were in it differing. So but those who disbelieved, so I torture them, a strong (severe) torture in the present world/near and the end (other life), and (there are) nothing for them from victorious/saviors.
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia akan berbunyi seperti berikut:
Ketika Allah berkata: “Engkau Isa Akulah, Akulah (Sesungguhnya Akulah) membuat engkau mati dan mengangkat engkau kepada-Ku dan menyucikan engkau dari mereka yang kafir, dan membuat mereka yang mengikuti engkau di atas orang-orang kafir sampai Hari Kebangkitan, kemudian kepada-Ku (adalah) engkau kembali, jadi Aku menghakimi / memerintah antara kalian dalam apa, kalian perselisihkan. Maka tapi mereka yang kafir, jadi Aku menyiksa mereka, kuat (berat) penyiksaan di dunia ini / dekat dan akhirnya (kehidupan lain), dan (terdapat) tidak ada bagi mereka dari yang menang / juruselamat.(Catatan: Dalam tanda kurung cetak miring adalah kata-kata bahasa Arab ‘إني متوفيك‘ (Sesungguhnya Akulah membuat engkau mati) dan tampaknya ada duplikat orang pertama “Engkau Isa Akulah“, yang berlebihan dan tidak diperlukan. Tapi yang paling penting ianya menyebutkan fakta bahwa Allah / Yahweh berkata dalam partisip aktif untuk menceritakan kisah berulang kali bahwa ini terjadi sekarang dimana kehendak Allah / Yahweh dan efeknya adalah operasional sampai sekarang)
Dari penelitian yang kami telah memposting tentang ‘Surah 4: 157 Bagian 1 hingga 4’, kami telah menemukan wahyu yang menakjubkan tentang apa yang Al-Quran ingin ungkapkan tentang kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih yang merupakan pesan utama Injil. Di sini adalah penegasan akan pernyataan Allah / Yahweh sendiri: “Akulah membuat engkau mati dan mengangkat engkau kepada-Ku”. Saya ingin menambah suatu wahyu dan nubuat yang sangat penting tentang Al-Quran; persis apakah arti firman di Surah 3:55?Jika Anda memiliki mata untuk melihat, akhirnya bukanlah orang-orang Yahudi ataupun Romawi yang membunuh Isa Al-Masih, ianya kehendak Allah / Yahweh sendiri untuk menyalibkan Isa Al-Masih, dengan mengatakan ‘Akulah membuat engkau mati’. Ini sangat mengacu kepada Alkitab Ibrani, Yesaya 53:10 tentang wahyu hamba yang menderita bahwa Allah berkehendak meremukkan dia ke titik kematian; ini adalah kehendak Allah / Yahweh. Pertanyaan yang penting bukanlah kenapa tapi apa ini untuk? Untuk manfaat siapakah yang muncul dari ini?Bagi yang menolak untuk percaya pada Isa, tanda Allah, akan dihukum sesuai dengan Surah 3:56. Atau kita juga bisa mengatakan bahwa Allah / Yahweh telah menimbulkan mukjizat dan tanda yang menakjubkan bagi umat manusia dan mereka yang menolak ini akan dihukum.Kenapa hukuman begitu parah? Salah satu contoh adalah apa yang manusia telah lakukan dalam sejarah, dosa paling kejam yang manusia pernah lakukan adalah oleh Hitler yang membunuh jutaan orang Yahudi dalam Perang Dunia II. Jikalau dunia telah mendengarkan nubuatan Al-Quran sebaik-baiknya, ini bisa dihindari. Bahkan terdapat beberapa pemimpin Muslim yang percaya bahwa orang Yahudi pantas mati dan sebagian bahkan menyangkal keberadaan Holokaus. Saya menemukan ini benar-benar tidak dapat diterima dan semoga Allah / Yahweh mengasihani jiwa mereka.Bisakah kita memahami kekejaman seperti ini? Tidak syak lagi, orang tidak akan membenci sesuatu kaum tanpa sebab; orang-orang Yahudi mungkin menyebabkan orang untuk tidak menyukai mereka lewat perilaku terkenal buruk mereka, namun meskipun itu mungkin halnya, umat Israel masih diutamakan oleh Allah / Yahweh di atas bangsa-bangsa lain seperti yang termaktub dalam Al-Quran (Surah 2: 47, 122; 45: 16 ).Namun, mengapa Allah / Yahweh membenarkan kekejaman sedemikian dilakukan ke atas umat pilihan-Nya? Ia benar-benar mengagetkan pikiran kami, satu-satunya perkara yang saya bisa berfikir tentang hati Allah / Yahweh ialah, Dia mengorbankan umat-Nya untuk dosa mereka dan dosa dunia, apakah itu salah satu cara untuk memahaminya?Bagaimana dengan orang-orang di Sumatera ketika Tsunami besar pada tahun 2004 menimpa mereka? Apakah umat Islam pantas mati? Jadi, di Surah 3:55, ada jelas menyatakan bahwa jangan berpikir orang-orang Yahudi atau Romawi yang membunuh Al-Masih Isa. Tidak! Ianya kehendak, satu-satunya kehendak unik dari Allah / Yahweh untuk melakukannya. Oleh karena itu, kata-kata yang kuat, “mereka tidak membunuhnya” dalam Surah 4: 157, karena Allahlah yang membunuh Al-Masih Isa.Sekali lagi, pertanyaannya adalah bukan kenapa tapi untuk tujuan apa dan untuk manfaat siapa?Al-Masih Isa adalah satu-satunya manusia sempurna hidup dan tanpa dosa karena ia adalah Kalimat Allah dan Roh dari Allah, dan Allah / Yahweh telah merencanakan bahwa Isa tidak akan dikorbankan karena dosanya sendiri tapi untuk dosa umat manusia. Ciptaan istimewa Allah / Yahweh, yang paling dikasihi, yang terpilih dipersembahkan sebagai korban.
Jika Anda telah memahami apa kehidupan rohani seharusnya, Surah 3:55 yang memegang kunci bagi kehidupan rohani yang menang dan indah untuk setiap dan semua orang;kalau Anda menerima tanda ini, Anda akan berada di atas orang-orang kafir; namun Anda akan dikalahkan dan menderita penderitaan parah jika Anda terus menolak tanda ini.Secara singkat, ini ada hubungannya dengan mengatasi kuasa kegelapan / dosa dalam hidup Anda di mana iblis adalah tuan, yang memiliki kekuasaan atas Anda.
Orang-orang Yahudi awal (Yudaisme) serta orang-orang percaya awal mengerti bahwa ketika ada dosa, akan ada konsekuensi dan dalam arti absolut ada kematian. Ketika ada dosa di dunia ini akan ada perselisihan, perang dan kematian berbagai jenis. Begitulah cara Allah / Yahweh menciptakan dunia; ketika kejahatan atau dosa diam di dunia, ia akan menjadi seperti sel-sel kanker yang menyebar. Akibatnya, seluruh sistem akan runtuh. Agama baik tapi jika ianya tidak mampu mengobati dosa di dalam hati manusia, maka agama tersebut tak berguna.Maka, apa itu agama? Apabila tidak diajarkan dengan benar, agama merupakan alat yang dapat sering digunakan oleh iblis misalnya melalui ritual, melalui seminggu sekali dorongan psikologis/emosional; ini dalam rangka untuk menutupi masalah rohaniah batin dan untuk menipu Anda bahwa semuanya baik-baik saja.Kita memiliki agama sedemikian di Amerika, di Timur Tengah, di dunia Arab, di Eropa, di Asia; apa kebaikan yang kita lihat dari ini?Bagi mereka yang memegang kunci Kerajaan Allah, orang-orang yang diberi kitab (orang-orang Yahudi, Kristen dan Muslim) adalah yang paling memalukan. Seperti juga dinubuatkan lama dahulu, karena Anda NamaKu (Allah / Yahweh) telah dihujat di antara orang-orang kafir. Dan apa itu kunci kehidupan rohani? Untuk menjadi seorang mukmin sejati bukanlah sesuatu yang Anda hanya ucapkan dengan mulut Anda dan percaya pada satu Tuhan, setan akan menjadi pertama yang melakukan itu.Tapi seorang mukmin sejati pada hakikatnya telah mengalami sesuatu yang menakjubkan bersama Allah / Yahweh.Jika Anda hanya berkata dengan mulut Anda dan tidak kenal Allah / Yahweh lewat pengalaman, Anda tidak berbeda dari seorang non-percaya. Lebih buruk lagi adalah bahwa perilaku, sikap, nilai-nilai Anda sama seperti non-percaya.Banyak ini tercermin oleh banyak situs web dan para blogger yang malangnya berusaha untuk membantah Alkitab Ibrani (Alkitab Yahudi / Taurat), Alkitab Yunani (Alkitab Kristen / Injil) dan Al-Quran sebagai Firman Allah / Yahweh.Orang-orang ini mencoba untuk menggunakan aparat kritis, nilai-nilai manusia untuk menilai Kitab-kitab Suci dan mereka memilih and mengambil apa pun yang cocok bagi mereka untuk agenda mereka sendiri. Saudara-saudara Muslim kami berpikir bahwa nabi Muhammad S.A.W. dan Al-Quran yang seharusnya mendirikan Negara Islam namun mereka tidak bertanya kenapa Al-Quran tidak memberikan rincian tentang bagaimana memerintah sebuah negara? Apakah itu maksud Allah / Yahweh?Tapi kalau kita memeriksa sejarah dengan hati-hati, terlihat lebih jelas dan lebih mungkin bahwa ide ini disarankan oleh keinginan dan ambisi sendiri khalifah kemudian.Islam seperti hari ini tidak memiliki tempat untuk merujuk kecuali sangat bergantung pada hadits (di antaranya banyak dokumen dan ujar adalah meragukan) untuk hukum Syariah dan sebagainya. Sayamerasa sangat malu akan kondisi politik dan sosial sekarang di apa yang disebut negara-negara Islam.Dan sebagian blogger mungkin ingin mengatakan bahwa negara-negara Kristen (bagaimana mereka mendefinisikan itu dan menurut definisi siapa?) telah mengalami banyak perubahan untuk berada di mana mereka kini.Nah, tampak bagi saya lebih merupakan alasan untuk mengatakan itu karena kita memiliki begitu banyak sejarah untuk belajar dari agar menghindari galat atau kesalahan mereka. Kenapa mereka berperilaku seperti demikian?Ini karena mereka tidak benar-benar menangani kuasa dosa di dalam hati mereka. Adalah seperti sunat keagamaan, hanya mengambil sepotong daging, yang hanyalah sebuah tindakan fisik.Tapi ada sebuah gambar yang indah dari sunat rohani yang seharusnya dilakukan pertama-tama di mana mereka harus mengambil daging / kuasa dosa di dalam hati mereka. Wali Allah yang berpengertian menyebutkan, mereka hanya memiliki sunat eksternal tapi apa yang benar-benar penting adalah mereka tidak menyunatkan hati mereka (secara rohani).
Kuncinya, seperti disebutkan di atas ditemukan dalam kata-kata Surah 3: 55, “mereka yang mengikuti engkau…” Bagaimana? Isa Al Masih tidak lagi di bumi. Jadi mengikuti apa? Ianya sudah dinyatakan dan tersirat di sana, “Akulah membuat engkau mati dan mengangkat engkau kepada-Ku.” Isa Al-Masih benar-benar tunduk kepada Allah / Yahweh dan membiarkan Allah / Yahweh untuk melakukan itu padanya.Apa artinya? Bukankah kata-kata ini tentang kuasa kebangkitan? Jadi, bisakah Anda mengalami kuasa kebangkitan sekarang? Alih-alih menunggu sampai Anda mati secara fisik dan namun tidak tahu apakah Anda akan dibangkitkan untuk hidup atau hukuman berat dan kematian permanen di akhirat, kenapa tidak mengalami kuasa kebangkitan sekarang untuk menjadi orang ditransformasikan?
Bagaimana kehidupan baru muncul dengan mematuhi tatanan dunia alam dan ekologi? Ia menunjukkan bahwa tanpa kematian tidak ada kehidupan baru. Bahkan seluruh hutan perlu dibakar untuk membuka jalan bagi hutan baru untuk hidup. Apakah seseorang percaya pada penebusan dosa tidak terlalu penting, tapi jika Anda telah melakukan banyak dosa, maka itu benar-benar penting.Kalau Anda berpikir bahwa hidup Anda sangat benar seperti Nikodemus (jika Anda telah membaca Injil) yang sangat religius untuk menjadi terbaik yang ia bisa, namun masih kekurangan kekuatan batiniah, Anda entah bagaimana tahu bahwa ada sesuatu yang hilang, maka kuasa kebangkitan sangat penting.Baik Anda religius maupun tidak religius, kuasa itu amat penting.Akhirnya, ini bukanlah soal tentang mengumpul pengetahuan tapi mengalami kuasa kebangkitan agar memiliki kuasa untuk mengatasi dosa dalam hidup Anda karena kuasa dosa terletak pada kelemahan daging dan iblis adalah tuan yang mampu menggunakan kuasa itu di dalam Anda. Sekiranya anda telah menyunatkan daging di dalam Anda secara rohani, maka iblis tidak mempunyai kuasa ke atas kamu.
___________________________________________________________________
Catatan:
- Semua ayat Al-Quran bersumber dari Teks, Terjemahan dan Tafsir Quran 30 Juz oleh Abdullah Yusuf Ali (Terjemahan bahasa Indonesia oleh Ali Audah), dengan ucapan terima kasih.
- Semua ayat Injil bersumber dari Terjemahan Baru (Indonesia) (ITB), dengan ucapan terima kasih.